Madiun - Menteri Perhubungan EE Mangindaan meninjau sejumlah proyek Kementerian Perhubungan untuk pengembangan perkeretapain dalam negeri yang sedang dikerjakan PT Industri Kereta Api (PT INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa.
"Alat transportasi yang akan kita kedepankan nanti adalah kereta api. Karena itu, perkembangan kereta api harus diperhatikan karena telah menjadi moda transportasi pilihan rakyat," ujar Mangindaan kepada wartawan.
Dalam tinjauan tersebut, Menhub juga menyempatkan naik kereta ekonomi yang dilengkapi AC dan juga kereta rel listrik (KRL) yang merupakan pesanan dari Kementerian Perhubungan.
"Keretanya sudah aman dan nyaman. Saya paling suka naik kereta api, apalagi sudah ada AC-nya," kata Mangidaan saat mencoba naik KRL.
Guna mewujudkan kereta api sebagai alat transportasi utama, pihaknya terus melakukan pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Termasuk juga segera menyelesaikan jalur rel ganda atau "double track" Jakarta hingga Surabaya yang saat ini sedang dibangun.
"'Double track' untuk Jakarta-Surabaya jalur utara diharapkan dapat segera selesai. Demikian juga dengan 'double track' Jakarta-Surabaya untuk jalur selatan terlebih ruas Solo-Madiun akan dibangun mulai tahun 2013," terang dia.
Dalam kunjungan ke PT INKA, Menhub dijadwalkan meninjau sejumlah proyek Kementerian Perhubungan yang sedang dikerjakan BUMN tersebut. Antara lain 20 unit kereta ekonomi AC, dua kereta makan dan pembangkit kelas 3 (KMP3) AC, 10 rangkaian KRL, kereta rel diesel Indonesia (KRDI), empat rangkaian KRL "repowering" dan tiga unit lokomotif diesel hidraulik CC 300.
Sementara, Humas PT INKA, Fathor Rasid, mengatakan, kunjungan Menhub ke PT INKA dinilai akan semakin menegaskan komitmen kementerian perhubungan untuk mengembangkan dunia perkeretaapian.
"Dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, merupakan faktor yang sangat penting untuk mendorong kemajuan industri dalam negeri terutama dalam era persaingan global seperti ini," ujar Rasid.
Data Humas PT INKA mencatat, jumlah pesanan atau nilai kontrak kerja yang digarap PT INKA pada tahun 2012 mencapai Rp1 triliun lebih. Dari jumlah tersebut, pemesanan terbesar diperoleh dari Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, yang mencapai 75-80 persen dari seluruh order yang ada.
Dalam kunjungan tersebut, Menhub juga didampingi oleh sejumlah pejabat di Kementerian Perhubungan, di antaranya adalah Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti Gumay, dan Dirjen Perkeretapian Tundjung Inderawan. Kunjungan ke PT INKA tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Menhub ke Surabaya dan Madiun.
"Alat transportasi yang akan kita kedepankan nanti adalah kereta api. Karena itu, perkembangan kereta api harus diperhatikan karena telah menjadi moda transportasi pilihan rakyat," ujar Mangindaan kepada wartawan.
Dalam tinjauan tersebut, Menhub juga menyempatkan naik kereta ekonomi yang dilengkapi AC dan juga kereta rel listrik (KRL) yang merupakan pesanan dari Kementerian Perhubungan.
"Keretanya sudah aman dan nyaman. Saya paling suka naik kereta api, apalagi sudah ada AC-nya," kata Mangidaan saat mencoba naik KRL.
Guna mewujudkan kereta api sebagai alat transportasi utama, pihaknya terus melakukan pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Termasuk juga segera menyelesaikan jalur rel ganda atau "double track" Jakarta hingga Surabaya yang saat ini sedang dibangun.
"'Double track' untuk Jakarta-Surabaya jalur utara diharapkan dapat segera selesai. Demikian juga dengan 'double track' Jakarta-Surabaya untuk jalur selatan terlebih ruas Solo-Madiun akan dibangun mulai tahun 2013," terang dia.
Dalam kunjungan ke PT INKA, Menhub dijadwalkan meninjau sejumlah proyek Kementerian Perhubungan yang sedang dikerjakan BUMN tersebut. Antara lain 20 unit kereta ekonomi AC, dua kereta makan dan pembangkit kelas 3 (KMP3) AC, 10 rangkaian KRL, kereta rel diesel Indonesia (KRDI), empat rangkaian KRL "repowering" dan tiga unit lokomotif diesel hidraulik CC 300.
Sementara, Humas PT INKA, Fathor Rasid, mengatakan, kunjungan Menhub ke PT INKA dinilai akan semakin menegaskan komitmen kementerian perhubungan untuk mengembangkan dunia perkeretaapian.
"Dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, merupakan faktor yang sangat penting untuk mendorong kemajuan industri dalam negeri terutama dalam era persaingan global seperti ini," ujar Rasid.
Data Humas PT INKA mencatat, jumlah pesanan atau nilai kontrak kerja yang digarap PT INKA pada tahun 2012 mencapai Rp1 triliun lebih. Dari jumlah tersebut, pemesanan terbesar diperoleh dari Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, yang mencapai 75-80 persen dari seluruh order yang ada.
Dalam kunjungan tersebut, Menhub juga didampingi oleh sejumlah pejabat di Kementerian Perhubungan, di antaranya adalah Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti Gumay, dan Dirjen Perkeretapian Tundjung Inderawan. Kunjungan ke PT INKA tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Menhub ke Surabaya dan Madiun.
0 komentar:
Posting Komentar