JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) membantah isu yang menyebut Ujian Nasional (Unas) SMP di Kalimantan Timur dan Banten bakal ditunda. Anggota BNSP, Djemari Mardapi, menyatakan bahwa distribusi naskah soal untuk kedua provinsi sejauh ini berjalan lancar.
"Distribusi ke Kaltim melalui udara, sedangkan Banten lewat darat," jelas Djemari di Jakarta, Sabtu (20/4).
Anggota BNSP lainnya, Teuku Ramli Zakaria, berharap kejadian tahun ini menjadi pelajaran untuk membangun sistem yang lebih baik. Yakni, sistem yang tidak diubah-ubah lagi. Dia yakin, jika sistem tersebut sudah paten, tidak ada masalah seperti ini.
Dulu ada ujian negara, lantas diubah menjadi ujian sekolah sebelum statusnya berubah menjadi ebtanas (evaluasi belajar tahap nasional). Ujian nasional sebagai pengganti ebtanas juga tak berumur lama karena kembali ke ujian sekolah. "Sekarang unas diadakan lagi. Bolak-balik seperti itu sehingga sistem tidak bisa berkembang," tuturnya.
Dia memastikan, BNSP dan Kemendikbud akan mengevaluasi kegagalan pelaksanaan Unas secara serempak. Namun, dia tidak sepakat jika unas dihapus. Sebab, pola itu merupakan sebuah standar atau tingkat kompetensi sebelum lulus.
Di bagian lain, Mendikbud Mohammad Nuh terus memantau produksi dan distribusi naskah soal unas SMP di percetakan PT Ghalia di Bogor, Jawa Barat. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad menegaskan, unas SMP tidak akan ditunda. Hal itu untuk menjawab isu yang beredar di masyarakat. "Itu bohong. Sampai saat ini Kemendikbud belum mengoreksi lagi jadwal unas SMP," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar